Selasa, 08 November 2011

IP Address dan Subnetting


IP Address: merupakan suatu identifikasi perangkat jaringan pada jaringan protokol TCP/IP. Struktur IP Address (IPA) terdiri dari 32 bit(IPv4) yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu network dan host dan secara umum diaplikasikan dalam 3 kelas yaitu:
Kelas A: dengan range 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255 (127.x.x.x alamat loopback), dengan subnet mask default nya adalah 255.0.0.0 atau Classless Inter Domain Routing (CIDR) 8 bits. IP Private-nya adalah 10.x.x.x.
Kelas B: dengan range 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.0.0 (CIDR=16bits) dan IP Privatenya 172.16.x.x s/d 172.31.x.x
Kelas C: dengan range 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.255.0 (CIDR=24bits) dan IP Privatenya adalah 192.168.x.x.
IP Address terbagi atas 2 pengelompokan penggunaan yaitu IP Public dan IP Private. IP Public adalah IPA yang dapat digunakan pada jaringan Internet sedangkan IP Private adalah IPA yang hanya digunakan pada jaringan Lokal.

Subnetting
untuk mempelajari subnetting, tips nya adalah pahami range ip setiap class dan subnet mask defaultnya.

range IP Class A: 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
subnet mask default : 255.0.0.0 atau CIDR: /8
range IP Class B: 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
subnet mask default : 255.255.0.0 atau CIDR: /16
range IP Class C: 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
subnet mask default : 255.255.255.0 atau CIDR/24

dengan subnet mask kita akan dapat memperoleh ip network dan ip broadcast. caranya adalah:
misalkan host ip yang diberikan 192.168.3.112/24

a)ip network:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000
--------------------------------------------------- AND
11000000.10101000.00000111.00000000
192 . 168 . 3 . 0


b)ip broadcast:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000, Invertingkan
00000000.00000000.00000000.11111111
---------------------------------------------------- OR
11000000.10101000.00000111.11111111
192 . 168 . 3 . 255

contoh di atas tidak ada dilakukan subnetting.

satu contoh lagi, host ip 202.83.100.74/28

a)ip network
202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000
---------------------------------------------------- AND
11001010.01010011.01100100.01000000
202 . 83 . 100 . 64


b)ip broadcast
202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000, invertingkan
00000000.00000000.00000000.00001111
---------------------------------------------------- OR
11001010.01010011.01100100.01001111
202 . 83 . 100 . 79
contoh di atas terjadi subnetting, untuk hitungan yang lebih cepat, kita berpedoman pada subnet mask nya yaitu octet .240, caranya:
karena setiap octet mempunyai nilai 0 s/d 255 maka ada 256 angka, sehingga diperoleh 256-240 = 16 ini adalah block subnet-1 yang valid..berikutnya lakukan kelipatan dari blok subnet-1 ini, sehingga 16,32,48,64,80..dst. nah perhatikanlah nilai host ip diatas yaitu 202.83.100.74 berarti berada antara subnet 64 dan 80. sehingga dapat di simpulkan subnet:64 menjadi network ip 202.83.100.64 dan broadcasnya kita peroleh dari nilai 80-1=79 yaitu 202.83.100.79
catatan:
dalam satu blok subnet ip terendah merupakan ip networknya dan ip tertinggi merupakan ip broadcast. setiap octet terakhir(octet paling kanan) dari ip network pasti merupakan bilangan GENAP dan octet terakhir dari ip broadcast merupakan bilangan GANJIL.

Tabel subnetmask untuk subnetting:
IP Class A:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 9 | 255.128.0.0
| 10 | 255.192.0.0
| 11 | 255.224.0.0
| 12 | 255.240.0.0
| 13 | 255.248.0.0
| 14 | 255.252.0.0
| 15 | 255.254.0.0
| 16 | 255.255.0.0
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class B:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class C:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252


Sumber : hans.polinpdg.ac.id

Proteksi Direktori Web Menggunakan .htaccess Pada Linux


Jika anda mempunyai direktori web yang tidak ingin diakses oleh orang lain, maka cara di bawah ini bisa anda terapkan untuk hal tersebut. Metodanya adalah setiap orang yang akses ke direktori web tersebut akan ditampilkan prompt username dan password untuk otentikasi.

Langkah-langkah:
1) Buat file .htaccess yang ditempatkan/disimpan dalam direktori web yang diproteksi misalnya direktori /home/httpd/htdocs, dengan konfigurasi:
AuthUserFile /home/httpd/htdocs/.htpasswd
AuthGroupFile /dev/null
AuthName "Private Administrative Zone"
AuthType Basic
<Limit GET POST>
require valid-user
</Limit>
2) Buat file untuk menyimpan data username dan password dengan nama yang tertera pada AuthUserFile, menggunakan perintah:
~# htpasswd -c /home/httpd/htdocs/.htpasswd sibolang <enter>
New password: <enter>
Re-type new password: <enter>
Adding password for user sibolang
~#
.htpasswd adalah file untuk menyimpan username dan passoword (tidak harus dengan nama .htpasswd), username-nya adalah sibolang dan password-nya yang anda isikan. Untuk menambah user lainnya gunakan perintah htpasswd tanpa -c
3) Untuk menghapus user, buka file .htpasswd tersebut dan hapuslah user yang anda inginkan.
4) Jangan lupa untuk mengubah konfigurasi httpd.conf Apache pada home direktori yang diproteksi tersebut, yaitu pada perintah AllowOverride None ke AllowOverride All
<Directory "/home/httpd/htdocs">
Options None
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>
Menjadi:
<Directory "/home/httpd/htdocs">
Options None
AllowOverride All
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>


Sumber : hans.polinpdg.ac.id

Konfigurasi router Cisco utk client jardiknas


dimisalkan diberikan blok IP jardiknas 118.98.176.208/29 dan IP WAN 118.98.133.106/30 dan kita mempunyai router Cisco 1841. dari data ip tersebut pada router untuk interface fastethernet 0/0 kita gunakan ip 118.98.176.209/29 dan pada sisi serial 0/0/0 ip-nya 118.98.133.106/30.
  118.98.176.208/29  |              118.98.133.104/30            |
            ---------|-----[R1]-------------------------[R2]-----|--Telkom
                     | .209    .106                  .105        |

Untuk [R1]:
            fastethernet 0/0 = 118.98.176.209/29
            serial 0/0/0     = 118.98.133.106/30 
kita cukup melakukan konfigurasi pada sisi R1(Cisco Router 1841) sedangkan pada sisi R2 akan dilakukan oleh pihak telkom.

konfigurasi untuk kasus di atas seperti di bawah ini dengan ketentuan router masih dalam keadaan konfigurasi default:
      Router>enable
      Router#config t
      Router(config)#enable secret cisco1234
      Router(config)#hostname R1
      R1(config)#interface fastethernet 0/0
      R1(config-if)#ip address 118.98.176.209 255.255.255.248
      R1(config-if)#no shutdown
      R1(config-if)#interface serial 0/0/0
      R1(config-if)#ip address 118.98.133.106 255.255.255.252
      R1(config-if)#no shutdown
      R1(config-if)#exit
      R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 118.98.133.105
      R1(config)#ctrl-z
      R1#copy running-config startup-config
      R1#exit
     
untuk test koneksi dari pc client(internal) masukkan ip default gateway dengan 118.98.176.209. selanjutnya gunakan utility seperti ping/tracert/traceroute

Sumber : hans.polinpdg.ac.id